Selasa, 27 Desember 2016

10. Apakah Sosiologi Itu?


Sejak kelahirannya, ilmu-ilmu sosial tidak memiliki batasan atau definisi pokok bahasan yang bersifat eksak. Artinya, berbeda dengan ilmu eksasta yang rumusnya telah pasti, rusmusan dalam ilmu sosial tidak pasti karena titik beratnya pada perilaku manusia yang dinamis, selalu berubah dari waktu ke waktu. Akan tetapi, kajian tentang perilaku manusia tetaplah ilmu sosial, sebab kajian tentang manusia dalam kehidupan sosial telah dikaji berdasarkan metodologi ilmiah dan memenuhi persyaratan sebagai kajian ilmu pengetahuan.
Kondisi yang sama juga ditemukan pada kajian dalam sosiologi. Karena itu, sampai saat ini tidak ada batasan yang pasti dan baku tentang apa yang dimaksud dengan sosiologi itu. Akan tetapi hal bukan berarti para pemelajar sosiologi tidak memiliki kepastian dalam membatasi sosiologi. Sebab ada titik temu dari berbagai definisi sosiologi yang dikemukakan para ahli, yaitu sosiologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari mengenai hubungan antara manusia dan manusia, baik secara iindividu maupun secara kelompok yang berakibat pada lahirnya pola-pola sosial, diantaranya: nilai-nilai, norma-norma, dan  kebiasaan yang dianut oleh manusia dalam kelompok tersebut.
Sebagai refenrensi, perlu kita pahami terlebih dahulu tentang batasan sosiologi mneurut para ahli, diantaranya;
1.    Pitirim Sorokin, membatasi sosiologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal  balik antara aneka macam gejala-gejala sosial seperti, antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerakan masyarakat dan politik dan sebagainya.
2.    Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.
3.    William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penellitian secara ilmuah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
4.    Selo Soermajan dan Soelaiman Soemantri membatasi sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk di dalamnya adalah perubahan-perubahan sosial.
5.    Max Weber yang lebih berorientasi pada behavioralis (pendekatan tingkah laku) menekankan sosiologi sebagai ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
6.    Paul B. Horton berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kellompok tersebut.
7.    Soejono Soekanto mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilomu yang memusatkan perhatiannya pada segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha unutk mendapatkan pola-pola untuk kehidupan masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut dapat dilihat bahwa walaupun terdapat berbagai definisi yang berbeda satu dengan yang lain, akan tetapi bisa ditemukan simpul-simpul persamaan di antara mereka, yaitu: sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari:
•    Manusia yang hidup dalam kelompok yang disebut masyarakat;
•    Pola-pola hubungan antar manusia baik secara individu maupun secara kelompok;
•    Hubungna sosial dengan lembaga-lembaga sosial, seperti norma-norma dan kaidah sosial; dan
•    Pola-pola kehidupan manusia kaitannya dengan kondisi lingkungannya.
Dengan demikian, subsatansi dari batasan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia satu dan lainnya di dalam suatu kelompok berakibat timbulnya pola hubungan antar manusia guna menghindari benturan antar-individu, dan individu dengan kelompok. Atau secara singkat dapat didefinisikan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berobjek pada pola-pola hubungan antar manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar