Selasa, 27 Desember 2016

64. SIKAP


1.    Pengertian Sikap dan Belajar
Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi itu berbeda satu sama lain. Throw44 mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. Di sini Throw lebih menekankan pada kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap suatu objek. Sementara itu Allport seperti dikutip oleh Gable45 mengemukakan bahwa sikap adalah suatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu.
Definisi sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa sikap itu tidak muncul seketika ketika lahir, tetapi disusun dan dibentuk melalui pengalamanserta memberikan pengaruh langsung kepada respons seseorang. Harlen46 mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu.
Jadi di sini makna terpenting apabila diikuti objeknya. Misalnya terhadap Undang-Unduk Pemilu, sikap terhadap sistem kampannye, dan lain-lain. Skap adalah ke enderungan untuk bertindak berkenaan dengan dengan objek tertetu. Sikap bukan tindakan nyata (overt behavior) melainkan masih bersifat tertutup (covert behavior). Cardno mendefinisikan sikap sebagai berikut.
Atitude entails an existing predisposition to response to soscial which, in interaction with situational and other dispositional variables, guides and directs the overt behavior oh tyhe individual.2 
Dalam istilah kecenderunggaan (predisposition), terkandung pengertian arah tindakan yang akan dilakukan seseorangn berkenaan dengan suatu objek.
2.    Konsep Sikap Belajar
Brown dan Holtzman mengembangkan konsep sikap belajar melalui dua komponen, yaitu Teacher Approval (TA)dan Education Acceptance (EA). TA berhubungan dengan pandangan siswa terhadap guru-guru; tingkah laku mereka di kelas; dan cara memngajar. Adapun Education Acceptance terdiri atas penerimaan dan penolakan siswa terhadap tujuan yang akan dicapai; dan materi yang disajikan, praktis, tugas, dan persyaratan yang ditetapkan di sekolah.
Nasution menyatakan bahwa hubungan yang tiddak baik dengan guru dapat menghalangi prestasi belajar yang tinggi. Sikap belajar tidak hanya sikap yang ditunjukkan pada guru, melainkan juga kepada tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, tugas, dan lain-lain.
3.    Peranan Sikap Belajar
Sikap belajar ikut menentukan identitas kegiatan belajar. Sikap belajar yang positif akan menimbulkan  identitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif.
Peranan sikap bukan saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang, melainkan juga bagaimana ia melihatnya.segi efektif dalam sikap merupakan sumber motif. Sikap belajar yang positif dapat disamakan engan minat, sedangkan minat akan mempelancar jalannya pelajaran siswa yang malas, tidak mau belajar dan gagal dalam  belajar, disebabkan oleh tidak adanya minat.
Cara mengembangkan sikap belajar yang positif:
1)    Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapat penghargaan, dan sebagainya;
2)    Hubungkan denngan pengalaman yang lampau;
3)    Beri kessempatan untuk mendapatkan hasil yang baik;
4)    Gubakan berbagai metode belajar seperti diskusi, kerja kelom pok, membaca, demonstrasi, dan sebagainya.

4.    Penerapan di Bidang Administrasi Pendidikan
Di sini akan diberikan tiga contoh variabel bidang Administrasi Pendidikan yang berkaitan dengan konsep/variabel sikap, yaitu
1)    Sikap sosial di lingkungan kerja,
2)    Sikap guru terhadap kebijakan awal “Kepala Sekolah Baru”, dan
3)    Sikap kerja.

a.    Sikap Sosial di Lingkungan Kerja
Teori yang melandasi sikap sosial seperti yang dikemukakan oleh Koentjaradinignrat bahawa kecenderungan tinddakan seseorang terhadap sesama di suatu lingkungan tertentu disebut tindakan sosial. Sikap tersebut merupakan hasil kecenderungan reaksi terhadap lingkungannya, termaksuk di dalamnya lingkungan tempat kerja. Tennenbaun yang dikutip Hicks dan Gullet menyebutkan sikap sosial itu sebagai utilitas organisasi yang penting, karena dapat memberi pertukan kepada kemajuan ekonomi.
Berdasarkan konsep yang dikembangkan dua ahli tersebut, dapat diidentifikasikan seorang pekerja/administrator yang memiliki sikap sosial yang baik akan ditandai denngan:
1)    Kesadaran manusia terhadap hakikat hidupnya di tengah-tengah teman sejawat,
2)    Kesadaran akan kelemahannya, sehingga segala aspek tergantung sesama,
3)    Kecenderungan memiliki kerelaan untuk selalu dapat memlihara hubungan baik dengan sesama, dan
4)    Kecenderungan memiliki kerelaan untuk mneyenagkan orang lain.

b.    Sikap Guru terhadap Kebijaksanaan Awal Kepala Sekolah Baru
Sikap ini dapat diamati melalui respons guru, yaitu berupa kecenderungan untuk bereaksi terhadap semua kebijaksanaan awal yang dikelurakan oleh kepala sekolah yang baru. Kebijaksanaan awal kepada sekolah yang baru merupakan objek sikap.
Dengan memperhatikan makna sikap tersebut, sikap guru terhadap kepala sekolah yang baru ditandai dengan kecenderungan bereaksi tentang:
1)    Keputusan menerapkan disiplin sekolah dengan ketat;
2)    Keputusan larangan memberi les privat;
3)    Seragam sekolah, dan lain-lain.

c.    Sikap terhadap Tugas
Contoh lain, yaitu ssehubungan dengan kecenderungan tingkah laku, Harlen mengemukakan bahwa terdpat lima ciri khas kecenderungan tingkah laku seseorang yang bisa dijadikan indikator sikap terhadap tugas, yaitu
1)    Hasrat ingin tahu,
2)    Respek kepada fakta,
3)    Fleksibel dalam bepikir dan bertindak,
4)    Mempunyai pikiran kritis, dan
5)    Peka terhadap lingkungan/kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar