Kelas sosial seseorang terukur dari bagaimana orang lain menilai dan menghormati kelas sosial yang dimilikinya. Pengukuran kelas sosial juga dapat dilakukan melalui beberapa kriteria ukuran sebagi berikut :
Ukuran Subjektif
Dimana seseorang diminta untuk menetukan sendiri posisi kelas sosialnya.
Ukuran Reputasi
Kelas sosial ditentukan oleh orang lain yang dari luar lingkungannya, biasanya dinilai dari seberapa besar orang lain mengenal namanya.
Ukuran Objektif
Kelas sosial di tentukan berdasarkan atas variabel sosio-ekonomi seperti pekerjaan, besarnya pendapatan, dan pendidikan.
Berdasarkan Status Ekonomi.
a. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
Golongan Sangat Kaya
Golongan Kaya
Golongan Miskin
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
Ket :
Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
b. Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
Golongan kapitalis atau borjuis : Adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
Golongan menengah : Terdiri dari para pegawai pemerintah.
Golongan proletar : Adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar