Sosiologi muncul sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang memperlajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa. Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Dalam buku itu ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumnya. Tiga tahapan itu adalah:
1. Tahap teologis: dalam tahap ini tingkat pemikiran manusia masih meyakini semua benda di dunia mempunyai jiwa dan atau disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada diatas manusia.
2. Tahap metafisis: dalam tahap ini manusia menganggap didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh Karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
3. Tahap positif: dalam tahap ini manusia mulai berpikir secara alamiah.
A. Definisi Sosiologi
Sosiologi berkembang dari pengamatan dan pemikiran sosiolog, perbedaan sudut pandang, pendekatan, semangat zaman membuat sosiologi menampilkan definisinya yang beragam. Berikut ini definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli antara lain sebagai berikut:
1. Patirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka ragam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral).
2. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.
3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
4. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
B. Objek Sosiologi
Objek sosiologi adalah masyarakat dalam berhubungan dan juga proses yang dihasilkan dari hubungan tersebut. Tujuan dari ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Tokoh utama dalam sosiologi adalah Aguste Comte (1798-1857) berasal dari perancis yang merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah sosiologi kepada masyarakat luas. Aguste Comte disebut juga sebagai bapak sosiologi di dunia internasional.
Namun demikian, sejarah mencatat bahwa Emile Durkheim ilmuwan sosial perancis yang kemudian berhasil melembagakan sosiologi sebagai disiplin akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
C. Pandangan Sosiologi Comte
Comte melihat perubahan-perubahan sosial disebabkan adanya ancaman terhadap tatanan sosial. Ia menganggap bahwa perubahan tersebut tidak saja bersifat positif dengan memperkembangkan demokratisasi dalam masyarakat, tetapi juga berdampak negative. Salah satu dampak negatifnya adalah terjadinya konflik antar kelas dalam masyarakat. Comte melihat, hal itu terjadi karena masyarakat tidak lagi mengetahui bagaimana cara mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum apa saja yang dapat dipakai mengatur tatanan sosial masyarakat. Namun, comte belum berhasil mengembangkan hukum-hukum sosial tersebut menjadi ilmu, ia hanya sampai pada memberi istilah “ilmu yang akan lahir ini” dengan istilah “sosiologi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar